Penyebaran yang semakin luas,
jumlah pasien yang positif terinfeksi virus COVID-19 yang terus bertambah
membuat pemerintah mengiimbau agar karyawan bekerja dari rumah. Bekerja dari
rumah sebetulnya bukan sesuatu yang baru, terlebih bagi mereka yang bekerja di
dunia komunikasi, seperti advertising atau PR agency. Meski begitu, seseorang atau tim yang ingin bekerja dari
rumah perlu menyiapkan diri menghadapi beberapa tantangan.
Tantangan
bekerja dari rumah bisa datang dari diri sendiri dan lingkungan rumah. Dari
diri sendiri misalnya, tidak terbiasa bekerja sendiri di rumah. Kalau di kantor
bisa berdiskusi langsung, ketika bekerja dari rumah, harus berpikir sendiri,
atau berdiskusi dengan tim secara jarak jauh. Selain itu, ada juga orang yang kurang
nyaman jika kondisi ruangan kurang memadai. Apalagi jika di rumah banyak
anggota keluarga lain, atau tidak ada ruangan khusus untuk bekerja. Tantangan
terberat, godaan melawan kemalasan. Terlebih jika di rumah ada TV berbayar yang
menyediakan banyak tontonan menarik. Namun, tidak adanya fasilitas internet
juga dapat menjadi masalah tersediri mengingat bekerja jarak jauh sangat
membutuhkan laptop dan jaringan internet yang memadai.
Bagi karyawan
yang sudah memiliki anak, terlebih balita, ini juga bukan tantangan yang
ringan. Bagi anak, ketika orang tua di rumah, berarti bermain. Bukan tidak
mungkin anak menjadi rewel karena ingin bermain karena melihat orang tuanya
berada di rumah.
Kemampuan Beradaptasi
Pertama,
bagi karyawan yang sudah memiliki anak, terutama balita, berikan pengertian,
bahwa orang tua tetap bekerja meski di rumah. Caranya, siapkan ruangan khusus
yang menandakan bahwa kalau orang tua berada di sana berarti sedang bekerja.
Atau, perilaku khusus yang menandakan bahwa orang tua sedang bekerja. Misal,
orang tua dapat mengedukasi anak, bahwa kalau Ayah Bunda sedang di depan laptop
berarti sedang bekerja. Tentukan jam kerja. Pada jam istirahat, barulah dapat
meluangkan waktu untuk bermain dengan anak.
Kedua,
tegas pada diri sendiri. Ingat, bahwa di rumah bukan berarti libur. Artinya,
kita pun harus menyiapkan waktu kerja seperti bekerja di kantor. Buat daftar pekerjaan, tentukan kapan
pekerjaan itu harus selesai. Matikan TV dan ketika berada di depan laptop,
fokus pada apa yang harus dikerjakan.
Perlunya SOP, Pembagian Tugas dan KPI
Jika
Anda seorang pimpinan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar tim dapat
bekerja dari rumah dengan baik. Ada beberapa platform yang bisa digunakan untuk
bekerja jarak jauh. Namun yang paling penting adalah membangun kesadaran tim
bahwa bekerja dari rumah sama saja dengan bekerja di kantor. Bedanya, hanya
tempatnya saja.
Pertama,
miliki SOP (standard operating procedure). Beberapa SOP yang harus disiapkan
diantaranya:
- SOP berkomunikasi, merespon pertanyaan dari atasan atau tim. Misal, pastikan HP selalu aktif pada jam kerja. Menjawab pesan singkat paling lambat 5-10 menit, menjawab email paling lambat 30 menit. Berkomunikasi via email pun perlu SOP tersendiri. Misal, tiap topik diskusi menggunakan satu utas.
- Sistem pelaporan pekerjaan. Misal, kapan saja tim harus memberikan pelaporan kerja.
- Tentukan media berkomunikasi. Buat grup khusus di WhatsApp atau Telegram untuk memudahkan komunikasi.
- Jam kerja. Jika menggunakan sistem manual, pimpinan tiap tim kerja perlu membuat presensi tim dengan mencatat apa saja kegiatan yang mereka lakukan. Jika menggunakan sistem manual, diperlukan kejujuran tim untuk mengisinya.
- Presentasi secara daring.
Kedua,
tentukan pembagian tugas masing-masing tim. Apa saja yang harus mereka lakukan
hari itu. Sebelum jam kerja selesai, masing-masing karyawan harus melaporkan
apa saja yang sudah mereka kerjakan.
Ketiga,
buat deadline dan KPI (key performance indicator). Jika karyawan harus menyelesaikan sebuah tugas, tentukan
berapa lama mereka harus menyelesaikannya.
Dengan
kecanggihan teknologi, bekerja dari rumah sangat mungkin dilakukan dengan
berbagai cara. Meskipun memang tidak semua pekerjaan dapat dengan mudah
dilakukan dari rumah. Namun dengan memilah dan memilih SDM yang dapat bekerja
dari rumah, dengan mempertimbangkan jenis pekerjaannya, setidaknya dapat
mengurangi resiko penyebaran penularan. Bagi yang tetap bekerja di kantor,
tentu harus melewati protokol yang ketat.
Bagi
perusahaan, berikan kemudahan untuk karyawan dalam melakukan kerja dari rumah,
salah satunya dengan menambah kuota internet, dan peminjaman laptop bagi
karyawan yang tidak memiliki laptop.
Catatan:
Tulisan ini sebelumnya telah dipublikasikan di Sindonews.com dengan judul "Panduan Bekerja dari Rumah"
#workfromhome
No comments:
Post a Comment