Edukasi Melalui Komunitas Online, Seberapa Efektif?

/ /
Ketika media sosial belum ramai seperti sekarang, pemilik brand biasanya melakukan edukasi tentang produknya melalui media konvensional, misalnya, talkshow di TV dan radio, atau menulis advertorial di media cetak. Namun dengan perkembangan media sosial yang begitu pesat dengan diikuti oleh beragamnya komunitas online, ada cara menarik yang dapat dilakukan dengan sasaran audiens yang lebih spesifik, tema yang lebih beragam dan biaya yang jauh lebih murah, yaitu dengan melakukan content marketing di beberapa komunitas online.

Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat mencapai tujuan dengan tepat.

Ø  Tepat dalam memilih komunitas

Komunitas yang diajak bekerjasama tentunya komunitas yang profil anggotanya sesuai dengan sasaran produk kita. Jika kita memiliki produk yang ditujukan untuk para ibu sibuk, misalnya, ada baiknya menyasar komunitas-komunitas ibu bekerja atau pebisnis. Jumlah anggota dan keaktifannya pun perlu diperhatikan. Berapa banyak anggota yang aktif, apa saja minat mereka, apakah mereka senang mengomentari kiriman anggota lain, apakah senang membagikan informasi ke anggota lain, dan sebagainya. Hal ini tentu akan menentukan jumlah dari reach dan impression-nya.

Summer: IG Pendaki Cantik. Visual dan Copy: Mothers on Mission


Ø   Informatif

Posisikan anggota komunitas sebagai sahabat bukan sebagai objek sasaran yang harus dijejali dengan aneka promosi. Hubungannya harus menguntungkan kedua belah pihak. Pemilik brand perlu memfasilitasi dengan informasi yang bermanfaat bagi anggota.
Salah satunya, seperti yang dilakukan obat diare, Entrostop, belum lama ini. Meski sudah dikenal kuat sebagai obat diare namun dengan melihat kecenderungan masyarakat yang masih menganggap remeh penyakit diare, obat produksi Sakafarma ini pun melakukan edukasi tentang diare ke lima komunitas dengan minat parenting, kuliner dan olahraga. Edukasi dimulai dengan memberikan pemahaman tentang diare, pencegahan hingga penanggulangan. 

Sumber: IG Blogger Perempuan. Visual dan copy: Mothers on Mission



Ø  Konten melihat kebutuhan anggota

Komunitas online terbentuk biasanya berdasarkan minat masing-masing. Komunitas menulis, misalnya. Biasanya diisi oleh mereka yang memiliki kepedulian terhadap literasi. Penting bagi pemilik brand untuk menggali kebiasaan dan kesukaan mereka sehingga konten yang diberikan juga sesuai dengan gaya hidup mereka.

Summer: IG Kuliner Jabodetabek. Visual dan copy: Mothers on Mission


Dengan memahami persoalan yang dihadapi dan audience insight, brand owner dapat memilih komunitas dan aktivitas yang tepat untuk mencapai tujuan.


Aprilina Prastari
Mothers on Mission--Community Marketing Agency






No comments:

Post a Comment