Markplus Conference 2015 #2

/ /

Cool Branding with Social Media 
 
Mengukur RoI Media Sosial


Ini salah satu sesi yang saya ikuti. Sebetulnya ada beberapa sesi lain, namun karena dilaksanakan pada waktu yang bersamaan, dan perwakilan dari Jagawudhu Communication hanya saya sendiri :D, jadi nggak banyak sesi yang bisa saya ikuti. 


Bicara media sosial, sekarang tidak hanya digunakan untuk ngobrol dengan teman dan keperluan pribadi lainnya. Sebagian besar brand owner sudah menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. Bisa untuk menanggapi keluhan pelanggan, pertanyaan, dan mempromosikan produk atau layanan terbaru.

Namun, sejauh mana ya brand owner bisa mengukur RoI di media sosial?



Ramya Prajna,  Co-CEO Think.web yang menjadi salah satu pembicara mencontohkan program yang dilakukan timnya untuk sebuah brand laptop. Menurutnya, mengukur RoI bisa dilakukan dengan melihat sales leads.

“Setiap ada pertanyaan harga produk berarti ada sales lead. Dari situ, admin bisa berkomunikasi dengan penanya dan pastinya menyarankan. Nah, kalau sampai tahap membeli, baru dikonversi. Yang paling kelihatan memang melalui e-commerce” 


Kalau mengacu pada wow marketing (lihat tulisan sebelumnya), produk harus bisa memunculkan keingintahuan konsumen sehingga mereka bertanya, membeli, mencoba dan lebih dari itu, mau mempromosikan. 


Tambah Ramya, perwakilan brand yang berhadapan langsung dengan konsumen memang perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai produk dengan baik sehingga perlu adanya knowledge center. 


Bicara cool brand, kira-kira brand apa yang melakukan kampanye yang keren melalui media sosial, belakangan ini?


Mungkin ada yang jawab: Line atau yang ramai dengan alumni AADC-nya. 


Nah, kenapa Line kemudian memilih alumni AADC untuk mempromosikan fitur terbarunya “Find Alumni”?


Galuh Chandrakirana dari Line menjelaskan, selain sesuai dengan manfaat dari fitur ini, AADC juga dinilai sebagai film yang fenomenal dan dikenal oleh banyak orang, terutama oleh target market. 


Menariknya, selain ditonton oleh ratusan ribu orang di Youtube, kampanye ini juga banyak dibicarakan di media sosial dan digunakan oleh brand lain untuk promosi. Seperti salah satu iklan mie instan dengan copy-nya (kurang lebih) “Nggak perlu nunggu 12 tahun untuk makan mie enak. Cukup 3 menit”.  


Sayangnya, kemarin Galuh tidak menjelaskan berapa penambahan jumlah pengguna Line sejak mini drama AADC ini muncul.

No comments:

Post a Comment