Brand Dikomentari Jelek di Media Sosial, Apa yang Harus Dilakukan?

/ /


Media sosial memang memudahkan seseorang untuk mengeluarkan unek-uneknya tentang sebuah brand. 

“Duh, pakai jasa kurir PXQY kok sekarang lama ya.”

“Terpaksa ganti modem. XXXX lelet banget. Mahal lagi!”

Apa yang perlu dilakukan brand owner jika hal ini terjadi?

“Brand harus mampu  memiliki sentiment management, kalau ada yang menjelekkan, kita perlu menggandeng pelanggan-pelanggan yang loyal dan memiliki pengalaman baik dengan brand kita lalu berbagi di media sosial,” kata VP Marketing Kaskus, Ignatius Untung, saat menjadi pembicara di seminar “Onlineology”, pertengahan Juni 2015 lalu. 

Senada dengan Untung, Budi Pranoto, CFO Zalora, juga menjelaskan pentingnya memerhatikan komplen dari pelanggan. “Tanggapi setiap keluhan yang ada sehingga mereka merasa dihargai dan pada akhirnya justru berubah merekomendasikan brand kita.”

Di dalam marketing communication, dikenal istilah customer advocacy. Mereka adalah pelanggan-pelanggan yang akan dengan senang hati membantu mempromosikan brand kita dan ikut membantu jika ada komentar buruk tentang suatu brand. 

Ini sebabnya mengapa sebuah brand perlu dekat dengan pelanggannya. Salah satu caranya, melakukan percakapan di media sosial; menjawab keluhan, memberikan informasi, dan menyapa pelanggannya.

No comments:

Post a Comment